LAPORAN
RESMI
PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI
ACARA V
PENGENALAN EKOSISTEM KOLAM
Disusun oleh:
Nama : Miftachurohman
NIM : 12/334974/PN?12969
Gol/Kel : A1 / V
Asisten :
1. Aida Kusumastuti
2. Cerah Bintara Nurman
3. Wildan Karim
LABORATORIUM EKOLOGI TANAMAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
I.
TUJUAN
1 .
Mempelajari
bentuk ekosistem kolam.
2 .
Mengetahui
struktur dan komponen pembentuk ekosistem kolam.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Ekosistem merupakan tingkat organisme yang lebih tinggi daripada komunitas
atau merupakan kesatuan dari komunitas dengan lingkungannya dimana terjadi
hubungan antar komponen di dalamnya. Di dalam ekosistem setiap spesies
mempunyai suatu niche atau relung ekologi yang khas. Setiap spesies juga hidup
di tempat dengan faktor-faktor lingkungan yang khas yaitu di suatu habitat
tertentu. Sehingga ekosistem seperti halnya dengan komunitas, tidak mempunyai
batas-batas ruang dan waktu (Odum, 1971).
Ekosistem terbentuk dr komponen biotik dan komponen abiotik. Abiotik
atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat
berlangsungnya kehidupan,
atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik
bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen
abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa
anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu suhu, air,
garam, cahaya matahari, tanah dan batu, serta iklim. Biotik adalah istilah yang
biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen
biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen
abiotic(Anonim, 2013).
Di dalam ekosistem air tawar, bila dilihat secara keseluruhan
terdapat 3 komponen penting yakni produsen, konsumen, dan pengurai. Produsen
utama pada kolam adalah ganggang sedangkan spermathophyta akuatik berada pada
posisi produsen ke 2. Untuk konsumen, ada 4 kelompok yang menyusun sebagian
besar bioma dari kebanyakan ekosistem air tawar diantaranya yaitu moluska,
serangga air, udang-udangan, dan ikan. Bakteri air dan jamur air tampaknya sama
penting dalam penampilannya sebagai pengurai vital bahan organik menjadi bahan
anorganik yang dapat digunakan kembali oleh produsen (Odum, 1993).
Berdasarkan intensitas cahaya, ekosistem air tawar dibedakan menjadi
3 daerah, yaitu(Rukayah,
2012):
1 .Daerah litoral: daerah air
dangkal, sinar matahari dapat menembus sampai dasar perairan organisme daerah
litoral adalah tumbuhan yang berakar, udang, cacing dan fitoplankton.
2 .Daerah limnetik: daerah terbuka
yang masih dapat ditembus oleh cahaya matahari. Organisme daerah ini adalah plankton,
neston dan nekton.
3 .Daerah profundal: daerah dasar
perairan tawar yang dalam sehingga sinar matahari tidak dapat
menembusnya. Produsen sudah tidak ditemukan lagi.
Ekosistem
kolam ditandai oleh adanya bagian perairan yang tidak dalam sehingga (kedalamannya
tidak lebih dari 4-5 meter) yang memungkinkan tumbuh-tumbuhan berakar
dapattumbuh di semua bagian perairan. Ciri habitat air tawar(James, 2011):
1.
Variasi
temperatur rendah.
2.
Salinitas
rendah.
3.
Penetrasi
dari cahaya matahari kurang.
4.
Terpengaruh
iklim dan cuaca alam sekitar.
5.
Aliran air
terjadi setiap waktu terus-menerus pada sungai.
6.
Secara fisikd
an biologi merupakan perantara habitat laut dan darat.
7.
Tumbuhan
mikroskopis sebagai produsen utama.
III.
METODE PELAKSANAAN
Praktikum Dasar-Dasar Ekologi yang berjudul
Pengenalan Ekosistem Kolam dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 Maret 2013 di Kolam
Pemancingan Moro Seneng, Jalan Lembah Selokan Mataram, Babarsari, Depok,
Sleman, Yogyakarta. Alat-alat
yang digunakan adalah kendaraan
bermotor untuk transportasi, kamera untuk dokumentasi dan alat
tulis. Sedangkan, bahan-bahan
yang digunakan yaitu semua spesies
penyusun ekosistem kolam dan komponen biotik dan abiotiknya.
Cara kerja yang dilakukan adalah seluruh tumbuhan
yang adal dalam ekosistem diamati, kemudian diidentifikasi masing-masing
tumbuhan. Hewan yang ditemukan dalam ekosistem di identifikasi juga. Vegetasi
dan hewan di pinggir kolam diamati. Contoh air kolam diambil dan dituangkan
kedalam tabung reaksi dan ditutup dengan plastik. Contoh air kolam dibawa ke
laboratorium dan diamati dengan menggunakan mikroskop. Macam-macam dan bentuk
plankton dicari berdasarkan reverensi yang ada kemudian komponen pembentuk
ekosistem dijelaskan. Komponen biotik yang ditemukan digambar kemudian bahgan
arus energi dan daur materi dalam ekosistem yang ada di gambar.
IV.
HASIL PENGAMATAN
V.
PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari bentuk ekosistem kolam dan mengetahui struktur dan komponen pembentuk ekosistem kolam. Pengamatan dilakukan pada kolam alami yang
terletak di kolam pemancingan Moro Seneng, Jalan Selokan Mataram, Babarsari,
Depok, Sleman, Yogyakarta. Pengamatan ini dilakukan sore hari jam 17.00. Sampel air kolam yang di ambil di kolam tersebut diamati menggunakan
mikroskop milik Permahami pada tanggal
31 Maret 2013 di Sekber Permahami. Kolam yang diamati termasuk dalam kolam alami. Kolam tersebut terletak di
pinggir sungai. Kolam yang kita alami bukan termasuk dalam kolam yang digunakan
dalam komersialisasi pemancingan, melainkan sebagai tampungan air. Disekitar
kolam ditumbuhi oleh bermacam macam vegetasi tanaman. sementara di dalam kolam
terdapat organisme perairan.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem perairan merupakan suatu
unit ekologis yang mempunyai komponen biotik dan abiotik yang saling
berhubungan di habitat perairan. Kolam
merupakan suatu ekosistem akuatik yang terbentuk baik oleh alam maupun campur
tangan manusia.
Kolam dapat dikatakan suatu ekosistem karena di dalamnya terdapat
komponen biotik maupun komponen abiotik yang saling berinteraksi membentuk daur
materi dan aliran energi. Ekosistem kolam merupakan ekosistem yang dinamis. Interaksi yang terjadi dapat berupa proses makan-dimakan, kompetisi,
simbiosis, dll. Ekosistem kolam juga rentan terhadap perubahan karena setiap
tindakan yang dilakukan terhadap salah satu komponen ekosistem akan berpengaruh
pada komponen ekosistem lainnya sehingga dapat mengubah kinerja dalam ekosistem
tersebut.
Kolam adalah daerah perairan yang kecil dimana
zona litoralnya relatif besar dan daerah limnetik serta profundal kecil atau
tidak ada. Stratifikasi tidak terlalu penting. Kolam dapat dijumpai
dikebanyakan daerah dengan curah hujan yang cukup. Kolam-kolam terus menerus
terbentuk, contohnya, bila aliran air berpindah, meninggalkan bekas aliran
terisolasi sebagai perairan yang tergenang. Ekosistem
kolam ditandai oleh adanya bagian perairan yang tidak dalam sehingga
(kedalamannya tidak lebih dari 4-5 meter) yang memungkinkan
tumbuh-tumbuhan berakar dapat tumbuh di semua bagian perairan.
Menurut pengamatan, Ekosistem kolam yang diamati ini terdiri
terdiri dari 3 komponen, yaitu komponen biotik, komponen abiotik dan dekomposer. Komponen biotik yang terdapat pada kolam yaitu
segala komponen yang hidup yang berada di kolam dan sekitar kolam. Dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa komponen biotik yang terdapat pada ekosistem
kolam yaitu komponen
biotik sebagai produsen atau autotrof diwakili oleh
tumbuhan hijau seperti semak, rumput-rumputan, lumut, pohon pisang,
talas, pohon putrimalu, plankton. Sedangkan komponen
biotiknya yang berupa konsumen atau heterotrof diwakili oleh cacing kecil
(konsumen tingkat I), ikan besar (konsumen tingkat II). Untuk komponen abiotik
atau heterotrofnya yang ada pada ekosistem kolam tersebut antara lain: batu, lumpur, udara, air,
tanah cahaya matahari, suhu, dan lain – lain. Sedangkan untuk dekomposernya diwakili oleh
bakteri pembusuk.
Di ekosistem kolam juga
berperan komponen abiotik seperti cahaya matahari atau intensitas cahaya, yang
di mana berfungsi untuk membantu pertumbuhan hidup tanaman yang ada kolam dan
sekitar kolam serta membantu proses fotosintesis, yang dapat mengahsilkan
oksigen dan sebagai sumber kehidupan makhluk hidup. Intensistas cahaya sendiri
merupakan banyaknya cahaya yang dibutuhkan untuk proses terbentuknya ekosistem.
Jika ekosistem kolam tidak terdapat cahaya matahari, maka organisme autotrof
yang memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber energi tidak akan hidup.
Cahaya matahari merupakan sumber tenaga bagi organisme
di bumi. Tumbuhan hijau akan menyerap energi matahari melalui klorofil pada
daun untuk fotosintesis. Energi ini digunakan dalam fotosintesis yang
menghasilkan karbohidrat dari bahan CO2 dan air. Karbohidrat
merupakan sumber energi bagi organisme lainnya seperti belalang, burung, ulat,
dan manusia yang menjadi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Air merupakan salah satu
dari komponen abiotik. Air sangat diperlukan setiap makhluk hidup sebagai salah
satu komponen untuk bertahan hidup. Kolam merupakan salah satu ekosistem
perairan. Ekosistem perairan merupakan
salah satu tempat hidup dari makhluk hidup seperti plankton, ikan dan makhluk
hidup lainnya. Kolam merupakan tempat evaporasi atau penguapan air yang menjadi
salah satu bagian dari proses hidrologi.
Suhu lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan organisme
dalam hal ini rumput, belalang, burung, ular, dan manusia. Suhu optimum
merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan dan kehidupan suatu organisme,
sedangkan suhu minimum merupakan suhu paling rendah bagi organisme untuk tetap
hidup.
Saling kebergantungan di
antara komponen yang ada dalam ekosistem, baik antara komponen biotik dan
abiotik contohnya dapat dilihat pada siklus karbon. Siklus karbon tidak akan
berjalan dengan baik apabila tidak ada tumbuhan, hewan, pengurai, air dan
tanah. Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut
organisme autotrof. Sebagai produsen, tumbuhan hijau mnghasilkan makanan
(karbohidrat) melalui proses fotosintesis. Makanan di manfaatkan oleh tumbuhan
itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian produsen merupakan
sumber energi utama bagi organisme lain,yaitu konsumen.
Rantai makanan dalam ekosistem kolam dibagi
menjadi tiga tingkat trofik dasar, yaitu tingkat trofik pertama yang menyiapkan
makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari, diwakili oleh produsen atau
autotrofik, misalnya tumbuhan hijau ( enceng gondok, rumput, lumut, ganggang ).
Tingkat trofik yang kedua diwakili oleh
ikan – ikan kecil yang memakan tumbuhan hijau semisal lumut. Sedangkan yang
terakhir tingkat trofik yang ketiga diwakili oleh ikan besar yang makan ikan
kecil maupun rumput – rumputan ( omnivora
).
Di dalam ekosistem kolam juga terjadi daur
materi dan daur energi. Energi utama dari ekosistem pekarangan berasal dari
sinar matahari yang ditangkap oleh produsen yang diteruskan ke konsumen
konsumen berikutnya sampai ke perombak. arus energi tidak sesederhana ini , karena dalam
ekosistem kolam tidak hanya rantai makanan saja yang terjadi tetapi juga ada
jaring jaring makanan yang akhirnya membuat semakin kompleks daur-daur yang ada
dalam ekosistem tersebut. .Berikut skema gambar daur materi dan arus energi:
Bagan 1.1 Perpindahan
Energi dan
Daur Materi dalam
Ekosistem Kolam
VI.
KESIMPULAN
- Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
- Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem darat misalnya ekosistem padang rumput, ekosistem hutan, ekosistem tegalan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Ekosistem air tawar misalnya ekosistem kolam dan ekosistem sungai. Sedangkan ekosistem air laut misalnya ekosistem pesisir,
- Ekosistem kolam ini terdiri terdiri dari 3 komponen, yaitu komponen biotik, komponen abiotik dan decomposer
- Rantai makanan dalam ekosistem kolam dibagi menjadi tiga tingkat trofik dasar, yaitu tingkat trofik pertama diwakili oleh produsen atau autotrofik, misalnya tumbuhan hijau ( enceng gondok, rumput, lumut, ganggang, plankton ). Tingkat trofik yang kedua diwakili oleh cacing kecil yang memakan tumbuhan hijau semisal lumut. Sedangkan yang terakhir tingkat trofik yang ketiga diwakili oleh ikan besar yang makan ikan kecil maupun rumput – rumputan ( omnivora ).
- Di dalam ekosistem kolam juga terjadi daur materi dan daur energi.